|  | 
| Add caption | 
Pencak silat Sasak berkembang di daerah, terutama di daerah  Lombok Sakra. Kehebatan  seni bela diri ini sangat mengesankan, meskipun hanya 14  langkah-langkah dasar dari 7 tingkat. Tapi  mampu melindungi diri dan menaklukkan lawan - lawannya. Pencak Sasak dipelajari sebelumnya  dengan cara tersembunyi - tersembunyi atau di tempat yang ditutup pada  malam hari, namun kecuali pada malam Jumat tidak diperbolehkan untuk  praktek atau belajar. Oleh karena itu, seni bela  diri sangat tidak populer di Lombok. Namun pada 2010, bela  diri Sasak telah mulai dikembangkan dan diperkenalkan oleh sebuah  perguruan tinggi di sebuah desa bernama Mata Pisau Bungtiang.Dalam usia yang baru - baru ini, Mata Pisau berpartisipasi  dalam seni bela diri organisasi IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan  Pisau Eye memenangkan juara - juara di setiap pertandingan yang  diikuti. Dan membuat penonton takjub, sensasi yang membuat nama  Mata Pisau Sasak bela diri mulai dikenal secara luas. Ini adalah Sasak bela diri mampu bersaing dengan  ilmu - seni bela diri lain.SEJARAHSebelumnya, pengembara bernama Ujang akrab dipanggil  Bang Ujang tanah Pasundan (Jawa Barat) yang haus ilmu - ilmu seni bela  diri. Dia mampu mengorbankan  harta dan sisanya hidupnya untuk mencari seni bela diri. Dia pergi mencari guru  dengan melawan jika ia kehilangan oleh orang maka orang tersebut akan  diguruinya. Sampai dia bertemu seorang pria  bernama Pangeran Sa'id yang menjadi guru Bang Ujang.Setelah itu, ia melanjutkan perjalananya ke tempat - tempat  lain di Jawa ke timur sampai ia mencapai pulau Lombok. Di Lombok, Bang  Ujang tinggal di Ampenan dan banyak yang terlibat dalam perkelahian di  sana untuk mencari guru baru. Dan laporan itu datang untuk kebesaran  Bang Ujang pada pemimpin Lombok Residen bawah moter Kolonial Belanda  bernama Datu.Bang Ujang adalah diburon, tetapi kekuatan yang  mengalahkan Datu Datu moter moter Bang Ujang menawarkan menjadi gurunya,  "kau bukan tahanan saya, tetapi Anda akan menjadi guru saya". Tawaran yang diterima Bang moter  Datu Ujang dan ia datang ke tempat tinggal Datuk moter Sakra.Pada saat moter belajar Datu ia memilih nama Mustard Mamiq  mudanya Kemudian Abdul Wahid sebagai teman belajar dan pelatihan. Tetapi karena Datu moter  sering sibuk karena ia adalah seorang pemimpin, Mustard Mamiq dapat  belajar untuk berkonsentrasi lebih baik.Dan pada  beberapa titik Mustar Mamiq ingin bersaing dengan ilmu adiknya sendiri  adalah seorang ahli Baiq Sodah mengingat. Baiq Sodah yang jengkel menerima tantangan, "lawan saya  sekaligus dengan guru Anda". Selain mencari perdebatan Bang Ujang yang  dapat mengalahkan dia bersedia bersaing dengan Baiq Sodah. Baiq Sodah bahwa sholeha berkata, "Anda akan terjebak di  sana!". Dengan izin Allah,  Bang Ujang tidak bisa bergerak dan melakukan apa - apa.Oleh karena  itu, Bang Ujang sudah kewalahan dengan malu Baiq Sodah memutuskan untuk  kembali ke tanah Pasundan. Segera datang berita dari Surat Merah Bang Ujang.Mustard Mamiq sendiri telah mengajarkan bela  diri Sasak banyak siswa - siswa dan telah menurunkan pengetahuan seni  bela diri kepada cucunya bernama Lalu Akub. Kemudian Akub yang sekarang tinggal di desa  Bungtiang memiliki banyak murid - murid yang hebat, dari salah satu  murid-Nya bernama Muhammad Dedy Irawan perguruan seni bela diri pendiri  "Pisau Mata" Sasak dalam rangka melestarikan dan mengembangkan bela diri  Akub Sasak dan kemudian sebagai profesor telah disetujui keinginan mereka .-  sasaknese
- Matapisau
by: http://silatindonesia.com/2011/10/pencak-sasak/
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar Anda Karena Komentar Anda Sebagai Inspirsi Kami